NEWS : Guru Garis Depan, Bantu Pemerataan Akses Pendidikan

Rabu, 20 Januari 20160 komentar

Edupost.id, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali meluncurkan program terbarunya, yaitu Guru Garis Depan (GGD). Program ini sebagai pemerataan akses pendidikan di wilayah terpencil.
Pemerataan pendidikan di Indonesia merupakan tugas besar pemerintah. Wlayah perbatasan dan daerah terpencil teridentifikasi sebagai lokasi dengan tingkat pelayanan pendidikan yang masih rendah. Inilah yang membuat pemerintah mengeluarkan program mirip seperti Sarjana Mendidik di daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).
"Perbedaan antara GGD dan SM3T adalah masa kerja dan status. SM3T hanya ditempatkan selama satu tahun dan tidak diangkat menjadi PNS. Sedangkan GGD ditugaskan untuk menjadi guru permanen dan akan berstatus PNS sesuai penempatan wilayah," kata Anies di Kemdikbud Jakarta, pada (30/12).
Pemerintah menerima 789 guru di berbagai penjuru Nusantara yang lolos seleksi akhir menjadi pionir GGD di Istana Negara. Guru-guru tersebut diharapkan bisa meningkatkan pelayanan pendidikan di wilayah 3T.
Diungkapkan Anies, pelayanan pendidikan akan terus ditingkatkan, tidak hanya menyangkut biaya pendidikan, sarana dan prasarana, melainkan juga infrastruktur pendidikan dan distribusi guru. (Reza)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015-2017. UPT IP. Kecamatan Muara Uya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger